Wednesday, April 27, 2016

Kamera smartphone deteksi kanker mata, begini caranya!


Kanker mata atau yang lebih sering disebut Retinoblastoma kini bisa diketahui dengan cara yang mudah. Bahkan, hampir semua orang memiliki perangkat yang bisa mendeteksi penyakit yang tergolong mematikan ini.

Ya, ternyata hanya dengan menggunakan flash pada kamera smartphone Anda bisa mengetahui apakah penyakit yang umumnya menyerang anak kecil ini ada atau tidak. Retinoblastoma merupakan penyakit dari golongan kanker mata dan sangat ganas.
Penyakit ini bisa menyebar dengan cepat. 

Namun, jika penyakit ini bisa dideteksi lebih awal tentu tindakan pencegahan bisa dilakukan untuk melakukan pengobatan secara dini.
Kampanye yang dilakukan sebuah lembaga Anti Kanker Mata mendemonstrasikan bagaimana caranya mendeteksi ada atau tidaknya penyakit Retinoblastoma pada anak-anak.

Hanya cukup memfoto poster yang terdapat gambar mata seorang anak Anda, maka akan terlihat bulatan kecil pada pupil mata anak yang terjangkit Retinoblastoma. atau saat anda memotret diri anda atau orang lain dengan menggunakan kamera dan lampu flash dinyalakan, maka hasil jepretan foto tampak ada bulatan kecil pada mata. Demikian seperti dilansir Mirror.co.uk, Rabu (10/12/2014).

Bulatan putih kecil pada pupil mata si anak saat difoto dengan menggunakan flash kamera smartphone mengindikasikan adanya tumor mata pada seseorang.

Retinoblastoma merupakan penyakit yang menjangkiti sekira 40-50 anak-anak di Inggris setiap tahunnya. Penyakit ini menyerang retina seseorang tepat di belakang bola mata. Jika tumor tidak diberikan pengobatan dini, maka akan tumbuh menjadi kanker mata dan menutupi semua bola mata hingga mengakibatkan kebutaan dan berpotensi menyerang otak dan tulang tengkorak.

Dan jika kanker sudah menyebar ke bagian tubuh yang lain, maka pengobatan semakin sulit dilakukan. Jika diketahui sejak dini, pengobatan bisa dilakukan dengan terapi, kemoterapi atau operasi mata.

Tuesday, April 26, 2016

Wanita sedikit berkumis, ciri tidak subur

Wanita dengan sedikit kumis di atas bibir ditambah dengan siklus haid yang tidak teratur sebaiknya berhati-hati karena itu pertanda kemungkinan susah punya anak.

"Wanita yang punya kumis, bulu lebat dan siklus menstruasi tidak teratur adalah ciri-ciri wanita dengan penyakit Polycystic Ovary Syndrome . Penyakit ini biasanya menyebabkan reproduksi wanita terganggu dan akhirnya susah punya anak"

Polycystic ovary syndrome (PCOS) adalah penyakit pada wanita yang diakibatkan oleh ketidakseimbangan hormon. Wanita yang punya penyakit ini biasanya akan mengalami siklus haid yang tidak teratur, pertumbuhan bulu-bulu halus dan susah punya anak.

Jika tidak segera ditangani, PCOS bisa menyebabkan masalah kesehatan seperti diabetes dan jantung. PCOS terjadi pada 1 dari 15 wanita dan gejalanya biasanya muncul sejak remaja.

Biasanya wanita yang menderita PCOS memiliki bulu lebat dan sedikit rambut di daerah mulut yang terlihat seperti kumis. Hal ini dikarenakan ovarium memproduksi hormon pria (androgen) sehingga wanita dengan penyakit ini sering disebut hiperandrogen.

Kelebihan hormon pria tersebut menyebabkan siklus ovulasi terhenti, sering jerawatan dan pertumbuhan rambut yang tak normal pada bagian wajah dan tubuh.

Wanita dengan PCOS juga umumnya berbobot badan besar atau gemuk, tapi orang kurus juga bisa mengalaminya. Orang gemuk cenderung punya maslah insulin atau resistensi insulin sehingga meningkatkan kemungkinan penyakit diabetes.

Seperti dikutip dari Webmed, beberapa gejala PCOS antara lain:
1. Jerawatan.
2. Peningkatan berat badan dan kesusahan menurunkan berat badan.
3. Ada rambut atau bulu halus yang tumbuh di daerah wajah, dada, perut atau punggung.
4. Ada rambut tipis di daerah kening kepala.
5. Punya siklus haid yang tidak teratur, pendarahan saat menstruasi dan biasanya hanya 9 kali dalam setahun atau kurang.
6. Masalah kesuburan, biasanya wanita dengan PCOS susah hamil dan punya anak (infertil).
7. Sering merasa depresi.

Ovarium wanita dengan PCOS umumnya ditumbuhi kista-kista kecil dalam jumlah banyak, itulah mengapa penyakit ini disebut dengan polycystic ovary syndrome yang artinya banyak kista dalam ovarium.
Penyebab PCOS adalah ketidakseimbangan hormon yang biasanya menurun dalam keluarga. Jadi jika ibu, nenek, atau saudara lainnya punya riwayat penyakit ini kemungkinan Anda juga akan memilikinya.

Olahraga rutin, konsumsi makanan bergizi dan kontrol berat badan adalah kunci menangani penyakit PCOS. Obat-obatan yang bisa menyeimbangkan hormon juga bisa dipakai untuk mengurangi gejala PCOS. Dokter biasanya akan meresepkan obat pengontrol kehamilan dan obat diabetes untuk penderita PCOS.

"Pil KB dan obat diabetes mengandung senyawa anti androgen yang bisa mengurangi kelebihan hormon pria pada penderita PCOS,"

Obat pengatur kehamilan (pil KB) akan mengurangi tumbuhnya rambut di bagian-bagian yang tidak diinginkan sedangkan obat diabetes (metformin) akan mencegah terjadinya diabetes dan memperlancar siklus menstruasi. Bagi yang ingin cepat hamil dan punya anak bisa minum obat penambah kesuburan.

Salah satu gejala yang merusak penampilan wanita penderita PCOS adalah tumbuhnya rambut-rambut halus di daerah-daerah tertentu. Tapi tak usah khawatir, untuk urusan itu bisa diatasi dengan waxing, mencukur, mencabut, laser atau menggunakan krim yang menghambat pertumbuhan rambut tersebut.

Monday, April 25, 2016

Kenal lebih lanjut bahaya PCOS

PCOS (polycystic ovary syndrome) atau sindrom ovarium polikistik merupakan kondisi terganggunya fungsi ovarium pada wanita yang berada di usia subur. Kondisi ini menyebabkan hormon wanita yang menderita PCOS menjadi tidak seimbang karena hal-hal yang tidak diketahui.

Tanda-tanda awal PCOS adalah masa ovulasi atau subur yang tidak beraturan, meningkatnya kadar hormon pria (androgen) dalam tubuh wanita, dan munculnya banyak kista (kantong berisi cairan) pada ovarium. Jika seorang wanita mengalami setidaknya dua dari tiga tanda awal itu, maka kemungkinan ia mengidap PCOS.

Gejala PCOS

Biasanya gejala-gejala PCOS akan semakin jelas terlihat ketika wanita memasuki usia 16 sampai 24 tahun. Beberapa gejala-gejala umum PCOS adalah:

Pertumbuhan rambut yang berlebihan,biasanya di punggung, bokong, wajah, atau dada.

Kulit berminyak atau berjerawat.

Depresi.

Kesulitan untuk hamil.

Rambut kepala rontok atau menipis.

Berat badan bertambah.

Menstruasi tidak teratur. Dalam setahun frekuensi menstruasi lebih sedikit, atau jumlah darah yang dikeluarkan saat menstruasi lebih banyak.

Berkonsultasilah dengan dokter jika mengalami beberapa gejala tersebut, untuk mengetahui penyebabnya.

Penyebab dan Faktor Risiko PCOS

Sampai saat ini penyebab pasti PCOS masih belum diketahui, tapi diduga ada hubungannya dengan kadar hormon yang tidak normal. Namun, ada beberapa faktor yang mungkin bisa mendorong terjadinya PCOS, yaitu:

Resistensi terhadap insulin. Jaringan tubuh resisten terhadap insulin, sehingga tubuh terpacu untuk memproduksi lebih banyak insulin yang mengganggu pembuahan normal dan memicu penambahan berat badan.

Ketidakseimbangan hormon. Hal ini disebabkan antara lain karena naiknya kadar testosteron (hormon yang dominan pada tubuh pria), naiknya hormon lutein (kadar yang tinggi malah menganggu kerja ovarium), turunnya kadar globulin pengikat-hormon seksual (SHBG) sehingga aktivitas testosteron meningkat di dalam tubuh, dan naiknya hormon prolaktin (hormon yang memicu produksi air susu).

Faktor keturunan. Jika salah seorang anggota keluarga mengidap PCOS, maka risiko Anda semakin besar untuk terkena PCOS.

Jika tidak segera ditangani, penderita PCOS berisiko terkena beberapa penyakit seperti:

Diabetes tipe 2.
Sindrom metabolik.
Tekanan darah tinggi termasuk hipertensi pada masa kehamilan.
Perlemakan hati non-alkoholik.
Meningkatnya kadar kolesterol darah.
Infertilitas.
Sleep apnea.
Kadar lemak darah tidak normal.
Gangguan menstruasi berupa perdarahan abnormal dari rahim.

Diagnosis PCOS

Diagnosis merupakan langkah dokter untuk mengidentifikasi penyakit atau kondisi yang menjelaskan gejala dan tanda-tanda yang dialami oleh pasien. Untuk mendiagnosis PCOS, dokter akan melakukan beberapa hal berikut:

Pemeriksaan fisik. Dokter akan mencatat beberapa informasi penting tentang tubuh penderita seperti tinggi badan, berat badan, tekanan darah, keadaan kulit, menghitung indeks massa tubuh, memeriksa payudara, perut, dan kelenjar tiroid. Dokter juga akan memeriksa organ reproduksi wanita.

Tes darah. Penderita akan diminta untuk menjalani tes darah untuk mengukur kadar hormon, kadar gula darah dan tingkat kolesterol.

Tes ultrasound. Tes ini akan memperlihatkan jumlah kista dalam ovarium dan ketebalan dinding uterus.

Pengobatan PCOS

PCOS tidak bisa disembuhkan, namun gejala-gejalanya dapat dikendalikan. Opsi-opsi penanganan yang bisa ditempuh oleh penderita PCOS adalah:

Mengubah gaya hidup. Penderita PCOS yang obesitas, bisa mulai untuk menurunkan berat badan. Lalu penderita PCOS perokok disarankan untuk berhenti, sebab wanita perokok punya kadar hormon androgen lebih tinggi dibanding wanita non-perokok.

Pembedahan. Pembedahan kecil yang disebut Laparoscopic Ovarian Drilling(LOD) menjadi opsi untuk menangani masalah kesuburan yang disebabkan PCOS.

Terapi hormon bisa dilakukan bagi penderita PCOS yang tidak ingin merencanakan kehamilan. Terapi ini bisa menormalkan siklus menstruasi, mencegah kanker uterus, pertumbuhan rambut yang berlebihan, munculnya jerawat, dan rontoknya rambut kepala. (alodokter.com)

Tuesday, April 12, 2016

Jerawat tingkatkan resiko kanker?

Jerawat ternyata tak hanya mengganggu penampilan terutama Wanita dan Pria. Menurut studi terkini, jerawat bisa meningkatkan risiko kanker yang diidap seseorang di kemudian hari. 

Menurut peneliti Brian Hovath, kondisi hormon berlebih saat seseorang berjerawat dapat meningkatkan risiko munculnya kanker kulit atau melanoma yang sangat mematikan. Oleh karena itu, ia mewanti-wanti para pemilik jerawat untuk mencapai keseimbangan hormonnya sehingga risiko kanker kulit bisa diminimalisir.

"Munculnya jerawat seringkali dipengaruhi oleh ketidakseimbangan hormon. Jadi, ketika berjerawat maka Anda mengalami kelebihan hormon dan harus segera mewaspadai kanker," ujar Horvath.

Untuk mendapatkan temuan ini Horvath menganalisis kelompok berisi 100.000 orang sejak 1989. Responden dicatat riwayat jerawat yang dimiliki sejak remaja dan kondisi kelainan kulit lainnya yang mungkin diidap, seperti tumor jinak atau bisul.

"Dari 100.000 responden yang diteliti, 350 di antaranya mengidap kanker melanoma," kata Horvath.

Allison Santhouse selaku asisten dokter di New York Dermatology Center setuju bahwa dalam beberapa kasus, kelebihan hormon dapat merangsang dan mengubah tampilan tahi lalat menjadi sebuah kanker.

"Memang, seseorang yang memiliki tahi lalat berisiko lebih tinggi mengembangkan melanoma di masa depan. Jadi, memiliki riwayat jerawat mungkin juga mengalami peningkatan jumlah tahi lalat dan berisiko tinggi berubah menjadi kanker," jelasnya. 

Untuk itulah ia meminta kaum perempuan untuk waspada dan memperhatikan perubahan kondisi kulitnya.

"Siapapun yang mengalami peningkatan jumlah tahi lalat sebaiknya memeriksakan kondisi kulitnya setiap enam sampai delapan bulan sekali untuk mengetahui risiko kanker yang mungkin dimiliki," imbuhnya.

Santhouse juga menggarisbawahi pentingnya perlindungan kulit dari paparan sinar matahari, utamanya dengan menggunakan tabir surya SPF 30. 

Monday, April 4, 2016

Pertolongan pertama pada sakaratul maut? menunda kematian?



Sakaratul Maut adalah pintu saat seseorang akan pindah alam, dari alam kedua menuju alam ketiga. Alam pertama adalah ada di dalam rahim ibu, saat manusia ditiupkan ruh pertama kali. Pada saat itu manusia telah membuat perjanjian dengan Tuhannya. Alam kedua adalah saat kita dilahirkan oleh Bunda ke dunia fana ini. Di alam kedua inilah kita akan banyak mengalami ujian dan cobaan untuk menentukan akan kemana kita setelah menyelesaikan hidup di dunia ini, akan ke Surga atau ke Neraka.

Sakaratul Maut pasti akan datang pada setiap insan bernyawa, siapapun dia. Tak peduli dia seorang pejabat, raja, ratu, rakyat jelata, maupun wakil rakyat yang duduk di DPR, baik mereka yang telah merawat kesehatannya dengan baik maupun yang ceroboh. Sakaratul maut adalah detik-detik saat ruh dicabut pelan -pelan dari segala penjuru urat saraf. Proses menuju kematian ini sangat menegangkan dan menyakitkan, bahkan diibaratkan seperti ditusuk dengan 300 pedang secara bersamaan, atau seperti tubuh ditanami sebuah pohon berduri dan pohon itu dicabut dengan kuatnya sehingga sakitnya bagai ada bagian yang ikut kecabut ada yang tertinggal yang menyangkut di duri.

BEBERAPA GEJALA AKAN TERJADINYA KEMATIAN
Semua yang hidup pasti akan mati. Seperti apa proses kematian yang nantinya akan dialami oleh setiap makhluk hidup?
Tidak mudah memang memprediksikan secara tepat kapan seseorang akan meninggal. Kematian itu sendiri bisa disebabkan sakit, kecelakaan atau sebab lainnya.
Pada kondisi normal seperti orang sakit biasanya seseorang akan menunjukkan gejala yang mengindikasikan bahwa hidupnya akan segera berakhir seperti berikut:
1.   Merasa gelisah. Seseorang akan merasa tidak tenang serta sulit tidur, selain itu dia akan seringkali mengganti posisi saat tidur karena perasaan gelisah.
2.   Menarik diri. Seseorang tidak ingin lagi terlibat dalam aktifitas sosial ataupun melakukan kegiatan favoritnya.
3.   Sering mengantuk. Seseorang akan menghabiskan lebih banyak waktunya untuk tidur.
4.   Kehilangan nafsu makan. Seseorang hanya akan makan dan minum dalam jumlah sedikit dan berbeda dari biasanya.
5.   Mengalami jeda saat bernapas. Hal ini biasanya terjadi saat seseorang sedang tidur ataupun terjaga.
6.   Luka yang sulit sembuh. Luka atau infeksi yang dialami mengalami kesulitan untuk disembuhkan.
7.   Pembengkakan. Pada beberapa orang terjadi pembengkakan di daerah tangan, kaki atau bagian tubuh lain.
8. Sesak napas. Seseorang akan mengalami sesak napas atau napasnya kurang dari 12x / menit
9. Denyut nadi lemah. Biasanya orang yang akan meninggal denyut nadinya kurang dari 60x dalam satu menit
10. Kulit membiru. Tidak jarang orang yang meninggal sekujur tubuhnya akan membiru karena kekurangan oksigen di seluruh tubuh.
11. Matanya membesar. Dalam hal ini yang membesar adalah pupilnya
12. kejang-kejang. Kejang kejang adalah hal umum yang akan dialami orang yang akan meninggal disebabkan kurangnya suplai oksigen dalam darah.

PROSES SAKARATUL MAUT

Proses sekarat mulai terjadi ketika tubuh tidak bisa mendapatkan asupan oksigen yang diperlukan untuk bisa bertahan hidup. Sel yang berbeda akan memiliki kecepatan kematian yang berbeda pula, sehingga panjangnya proses seseorang sekarat tergantung pada sel-sel yang kekurangan oksigen ini.
Sedangkan otak memerlukan oksigen dalam jumlah yang besar dan hanya memiliki sedikit oksigen cadangan. Sehingga jika asupan oksigen berkurang maka akan mengakibatkan kematian sel dalam waktu 3-7 menit saja.
Beberapa tanda yang ditunjukkan oleh orang yang sekarat adalah lebih banyak tidur, hal ini untuk menghemat energi yang tinggal tersisa sedikit di tubuh.
Ketika energi tersebut hilang, maka seseorang akan kehilangan nafsu untuk makan ataupun minum.
Proses menelan pun menjadi sulit dan mulut akan sangat kering, sehingga memaksa orang yang sekarat untuk minum akan membuatnya tersedak.
Selain itu orang yang sekarat akan kehilangan kontrol pada kandung kemih dan ususnya, sehingga seringkali terlihat mengompol.
Orang akan merasa bingung, gelisah dan tidak tenang karena tidak dapat bernapas dengan teratur.
Ketika sel-sel di dalam tubuh mulai kehilangan sambungan, maka akan mengalami kejang otot.
Kematian akan semakin mendekat jika kaki dan tangan terasa dingin dan mulai sedikit membiru akibat terhentinya aliran darah ke daerah tersebut. Tapi lama-kelamaan akan semakin menyebar ke bagian tubuh atas seperti lengan, bibir dan kuku.
Selain itu orang menjadi tidak responsif, meskipun matanya terbuka tapi memiliki tatapan mata kosong atau tidak melihat sekelilingnya.
Setelah itu pernapasan akan terhenti sama sekali dan diikuti oleh berhentinya kerja jantung, maka secara klinis orang tersebut sudah mati karena tidak ada sirkulasi dan cadangan oksigen untuk bisa mencapai sel-sel di tubuh.
Namun kematian klinis bisa dikembalikan melalui proses CPR (napas bantuan), transfusi atau ventilator. Tapi jika 4-6 menit setelah kematian klinis tidak ada perubahan, maka itu artinya jantung sudah tidak bisa bekerja lagi. Karena jantung sudah tidak bekerja, maka secara otomatis aliran darah dan oksigen ke seluruh tubuh dan otak juga akan terhenti.

Akibat tidak adanya asupan oksigen dan darah ke otak, maka dalam hitungan beberapa detik otak juga akan mati dan disitulah akhir dari perjalanan hidup seorang manusia.

BAGAIMANA MENUNDA KEMATIAN?
Sebelum membahas lebih lanjut, ketahui dulu. Pahami berikut ini

Kematian  kegagalan oksigenisasi sel, terutama otak dan jantung.
Terlambat 1 menit : Kemungkinan berhasil 98 dari 100%
Terlambat 4 menit : Kemungkinan berhasil 50 dari 100%
Terlambat 10 menit : Kemungkinan berhasil 1 dari 100%

Resusitasi jantung paru (RJP) merupakan merupakan metode untuk mengembalikan fungsi napas dan atau sirkulasi tubuh yang terhenti. Resusitasi jantung paru bertujuan menjaga darah dan oksigen tetap beredar ke seluruh tubuh.

RJP sendiri biasanya dilakukan kepada orang-orang yang mengalami henti jantung dan atau tidak mampu bernapas dengan benar. Contoh yang mana RJP diperlukan adalah pada mereka yang tidak bernapas dengan benar dan atau denyut nadinya terhenti setelah mengalami kecelakaan, tenggelam, atau serangan jantung.

Male instructor showing CPR on training doll
Selain itu, RJP juga wajib diberikan jika orang yang mengalami kecelakaan tidak bergerak atau tidak merespons tindakan penyadaran yang diberikan orang lain. Untuk melakukan RJP, seseorang disarankan sudah pernah menjalani pelatihan medis dasar.

Inilah Tahapan-tahapan Melakukan Resusitasi Jantung Paru 

Tahapan melakukan tindakan penyelamatan melalui RJP disingkat menjadi C-A-B yang merupakan singkatan dari compression, airways, dan breathing. Compression atau kompresi adalah tahap menekan dada, selanjutnya airways adalah membuka jalur pernapasan, dan breathing adalah memberi bantuan napas. berikut tahapan tahapannya:
1. Pastikan lakukan pengamanan area tempat korban berada dari aneka gangguan yang mungkin bisa datang atau jauh dari keramaian orang. Kemudian baringkan korban ditempat yang datar dan keras.
2.  Periksa juga kesadaran korban apakah sadar atau tidak sadar,
3. Periksa denyut nadi korban (ada dibagian leher) namanya nadi karotis
4. Apabila denyut nadi korban tidak teraba, inilah saatnya melakukan kompresi dada dengan segera.
5. Jangan lupa menghubungi ambulan gawat darurat di nomor 118 dan polisi 112.
6. Melakukan pertolongan pertama dengan teknik RJP dimulai dengan melakukan kompresi dada yaitu dengan menekan  dada bagian tengah.
7. Caranya meletakkan salah satu telapak tangan dibagian tengah dada korban kemudian tangan yang lainnya ditaruh diatas tangan yang pertama.
8. Kemudian eratkan jari-jari kedua tangan dan lakukan penekanan dada sedalam 5-6 cm, kemudian lepaskan.
9. Kecepatan penekanan dada tersebut hingga 100-120 kali setiap menit.
10. Tindakan selanjutnya yaitu membuka jalan napas, caranya dengan mendongakkan kepala korban, lalu kedua tangan diletakkan di dahinya. Setelah itu, angkat dagu orang tersebut dengan lembut untuk membuka saluran pernapasannya atau dengan mengganjal leher korban dengan benda hingga kepala korban tampak dongak. Pastikan kepala korban tidak ada bantalan.
11. Selanjutnya melakukan bantuan pernapasan dari mulut ke mulut. Hal ini bisa dilakukan dengan menjepit hidung korban, lalu posisikan mulut kita tepat di mulut korban. Tiupkan napas kita ke dalam mulutnya dan periksa apakah dada korban sudah mengembang dan mengempis seperti orang bernapas pada umumnya.
12. Pada setiap 30 kali kompresi dada atau penekanan dada, iringi dengan dua kali bantuan napas. Teknik pernapasan dari mulut ke mulut sebaiknya hanya dilakukan oleh mereka yang telah mendapatkan pelatihan khusus. atau bila anda merasa jijik atau tak enak hati, bisa menggunakan kain kassa /perban atau kain yang tipis diatas mulut korban kemudian memberikan bantuan napas sebanyak dua kali.

Apabila Anda bukan tenaga kesehatan dan belum terlatih, lakukan kompresi dada dengan tangan saja (Hands Only CPR) tanpa pemberian bantuan napas. Kompresi dada terus dilakukan hingga  perangkat gawat darurat atau yang biasa di sebut AED (Automated External Defibrillator) tiba dan siap digunakan. Kompresi dada juga dapat dihentikan untuk dialihkan kepada paramedis bila sudah tiba. Selain itu, bila korban mulai bergerak, kompresi dada juga dapat dihentikan.
Keuntungan Mampu Melakukan RJP
Karena RJP berperan penting bagi keberlangsungan hidup seseorang, maka kita wajib mengetahui bagaimana cara melakukannya. Berikut ini adalah alasan-alasan penting kenapa kita perlu mempelajari teknik resusitasi jantung paru.
  • Mungkin bisa menyelamatkan seseorang dari cedera otak
Salah satu keuntungan kita bisa melakukan RJP adalah mampu mengurangi risiko korban mengalami cedera otak. Hal ini sangat mungkin terjadi sebab tindakan pertolongan pertama dengan RJP dapat menjaga oksigen dan darah tetap beredar di dalam tubuh korban. Pada kondisi ketika tubuh tidak lagi dilalui suplai oksigen dan darah, maka kemungkinan terjadinya cedera otak akan sangat tinggi.
  • Bisa menyelamatkan nyawa seseorang
Makin cepat sebuah pertolongan diberikan, maka makin besar kemungkinan seseorang yang mengalami kecelakaan atau serangan jantung bisa diselamatkan. Jika seseorang mengalami serangan jantung, maka fungsi jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh akan terhenti. Jika RJP dilakukan segera setelah kejadian, makin besar kemungkinan jantung bisa kembali bekerja mengedarkan oksigen dan darah ke seluruh tubuh. Hal ini tentu saja akan meningkatkan kemungkinan seseorang untuk terhindar dari kematian.
  • Masih jarang yang bisa melakukan RJP
Jangan terkejut mendapati fakta bahwa lebih dari separuh pasien yang terkena serangan jantung tidak mendapatkan pertolongan pertama berupa resusitasi jantung paru. Alasan nomor satu dari kurangnya hal tersebut adalah banyaknya orang-orang yang belum pernah mendapatkan pelatihan melakukan RJP. Padahal upaya penyelamatan dengan RJP mudah untuk dipelajari sekaligus diaplikasikan secara nyata.
  • Banyak kejadian serangan jantung di rumah
Salah satu alasan penting lainnya kenapa kita perlu memiliki bekal yang cukup untuk melakukan RJP adalah seringnya orang rumah membutuhkan pertolongan. Setidaknya ada 85 persen serangan jantung terjadi di rumah. Hal tersebut bisa saja menimpa anggota keluarga kita. Dengan memiliki kemampuan melakukan resusitasi jantung dan paru, kita bisa berperan dalam menyelamatkan diri orang-orang yang kita cintai.

Meski melakukan pelatihan RJP dianjurkan, bukan berarti seseorang yang belum melakukan pelatihan khusus tidak bisa menolong orang dengan cara ini. Kita bisa tetap melakukan kompresi dada dengan tangan saja (Hands Only CPR) jika ada seseorang yang membutuhkan pertolongan melalui cara ini hingga bantuan medis datang.
Selama ini, orang-orang takut melakukan RJP karena merasa tidak memiliki cukup keahlian untuk melakukannya. Selain itu, ada juga ketakutan akan terkena infeksi jika harus membantu pernapasan dari mulut ke mulut. Untuk menghindari ketakutan berlebihan akibat melakukan pernapasan buatan, maka melakukan RJP cukup dengan menekankan tangan pada dada hingga paramedis tiba.
Melakukan pelatihan resusitasi jantung paru atau memiliki pengetahuan tentang hal ini sangat penting. Bisa saja kemampuan sederhana tersebut bermakna sangat dalam bagi kehidupan orang lain.

Saturday, April 2, 2016

Pertolongan pertama pada serangan jantung

Pertolongan pertama pada serangan jantung 

Serangan jantung adalah kondisi yang membutuhkan penanganan yang cepat dan termasuk salah satu kegawat daruratan medis. Semakin cepat tindakan atau penanganan yang diberikan maka akan semakin besar kemungkinan penderita dapat diselamatkan.
Sebelum mengambil tindakan-tindakan pertolongan, yang paling penting adalah kenali gejala dan pastikan apakah keluhan yang dialami merupakan gejala serangan jantung. Gejala serangan jantung dapat bervariasi, dari derajat yang paling ringan hingga berat. Secara umum, gejala serangan jantung adalah sebagai berikut:
  • Nyeri dada yang bertahan selama beberapa menit (lebih dari 5 menit) atau hilang timbul, keluhan nyeri seperti ditekan atau diremas atau ditusuk. Lokasi nyeri biasanya di kiri atau di tengah dada. Nyeri dada ini sifatnya spesifik, artinya nyeri dengan karakteristik ini hampir selalu timbul pada serangan jantung. Apabila hanya ada satu gejala yang dapat Anda temukan, pastikan keluhan nyeri tersebut ada.
  • Rasa nyeri dapat menjalar atau menjadi rasa tidak nyaman atau kesemutan di bahu, lengan atas, punggung, leher atau bahkan rahang bawah.
  • Sulit bernapas atau napas menjadi pendek.
  • Timbul keringat dingin.
  • Mual, lemah tiba-tiba.
  • Pusing atau kepala terasa ringan.
  • Denyut jantung  menjadi tidak teratur.
Apabila gejala-gejala tersebut Anda temukan pada penderita, maka segeralah lakukan hal-hal berikut:
  1. Dudukkan penderita atau letakkan di posisi yang nyaman bagi penderita. Pastikan penderita dapat bersandar sehingga tidak perlu menyangga beban tubuhnya. Akan tetapi, jangan ambil posisi berbaring karena apabila penderita kehilangan kesadaran, jalan napasnya dapat terganggu.
  2. Panggil bantuan. Hubungi nomor telepon darurat yaitu 118 atau 119 untuk respons cepat ambulans.
  3. Tenangkan pasien, beri kata-kata menyejukkan sambil melonggarkan baju penderita sehingga dapat membantu dirinya bernapas lebih lega.
  4. Tanyakan riwayat kesehatan penderita. Adakah obat jantung yang diresepkan dokter dan biasanya ia minum. Apabila penderita membawa obat gawat daruratnya, bantulah dirinya untuk mengkonsumsi obat tersebut. Pada umumnya obat yang diresepkan dapat berupa aspirin kunyah atau nitrogliserin di bawah lidah. Jangan sekali-sekali memberikan obat pada penderita jantung tanpa mengetahui riwayat penyakitnya atau tanpa resep dari dokter karena hal ini justru dapat memperburuk kondisi jantungnya.
  5. Senantiasa cek kesadaran penderita. Sambil menunggu bantuan datang, pastikan penderita masih dalam keadaan sadar dengan mengajak berbicara. Apabila pasien tiba-tiba jatuh dalam keadaan tidak sadar maka Anda sebaiknya siap melakukan resusitasi jantung paru. Akan tetapi, sebelum melakukan resusitasi seharusnya Anda sudah pernah mengikuti pelatihan pertolongan pertama pada keadaan darurat. Mengingat hal ini, Anda dapat juga menelpon nomor darurat 118 sekali lagi untuk kemudian mendapatkan pengarahan mengenai langkah-langkah resusitasi yang dapat dilakukan. 

Namun tindakan resusitasi jantung paru sebenarnya boleh dilakukan oleh siapa saja asal memahami prosedur tindakan ini.

Resusitasi jantung paru (RJP) merupakan merupakan metode untuk mengembalikan fungsi napas dan atau sirkulasi tubuh yang terhenti. Resusitasi jantung paru bertujuan menjaga darah dan oksigen tetap beredar ke seluruh tubuh.
RJP sendiri biasanya dilakukan kepada orang-orang yang mengalami henti jantung dan atau tidak mampu bernapas dengan benar. Contoh yang mana RJP diperlukan adalah pada mereka yang tidak bernapas dengan benar dan atau denyut nadinya terhenti setelah mengalami kecelakaan, tenggelam, atau serangan jantung.
Male instructor showing CPR on training doll
Male instructor showing CPR on training doll
Selain itu, RJP juga wajib diberikan jika orang yang mengalami kecelakaan tidak bergerak atau tidak merespons tindakan penyadaran yang diberikan orang lain. Untuk melakukan RJP, seseorang disarankan sudah pernah menjalani pelatihan medis dasar.

Inilah Tahapan-tahapan Melakukan Resusitasi Jantung Paru

Tahapan melakukan tindakan penyelamatan melalui RPJ disingkat menjadi C-A-B yang merupakan singkatan dari compression, airways, dan breathing. Compression atau kompresi adalah tahap menekan dada, selanjutnya airways adalah membuka jalur pernapasan, dan breathing adalah memberi bantuan napas. berikut tahapan tahapannya:
1. Pastikan lakukan pengamanan area tempat korban berada dari aneka gangguan yang mungkin bisa datang atau jauh dari keramaian orang. Kemudian baringkan korban ditempat yang datar dan keras.
2.  Periksa juga kesadaran korban apakah sadar atau tidak sadar,
3. Periksa denyut nadi korban (ada dibagian leher) namanya nadi karotis
4. Apabila denyut nadi korban tidak teraba, inilah saatnya melakukan kompresi dada dengan segera.
5. Jangan lupa menghubungi ambulan gawat darurat di nomor 118 dan polisi 112.
6. Melakukan pertolongan pertama dengan teknik RJP dimulai dengan melakukan kompresi dada yaitu dengan menekan  dada bagian tengah.
7. Caranya meletakkan salah satu telapak tangan dibagian tengah dada korban kemudian tangan yang lainnya ditaruh diatas tangan yang pertama.
8. Kemudian eratkan jari-jari kedua tangan dan lakukan penekanan dada sedalam 5-6 cm, kemudian lepaskan.
9. Kecepatan penekanan dada tersebut hingga 100-120 kali setiap menit.
10. Tindakan selanjutnya yaitu membuka jalan napas, caranya dengan mendongakkan kepala korban, lalu kedua tangan diletakkan di dahinya. Setelah itu, angkat dagu orang tersebut dengan lembut untuk membuka saluran pernapasannya atau dengan mengganjal leher korban dengan benda hingga kepala korban tampak dongak. Pastikan kepala korban tidak ada bantalan.
11. Selanjutnya melakukan bantuan pernapasan dari mulut ke mulut. Hal ini bisa dilakukan dengan menjepit hidung korban, lalu posisikan mulut kita tepat di mulut korban. Tiupkan napas kita ke dalam mulutnya dan periksa apakah dada korban sudah mengembang dan mengempis seperti orang bernapas pada umumnya.
12. Pada setiap 30 kali kompresi dada atau penekanan dada, iringi dengan dua kali bantuan napas. Teknik pernapasan dari mulut ke mulut sebaiknya hanya dilakukan oleh mereka yang telah mendapatkan pelatihan khusus. atau bila anda merasa jijik atau tak enak hati, bisa menggunakan kain kassa /perban atau kain yang tipis diatas mulut korban kemudian memberikan bantuan napas sebanyak dua kali.

Apabila Anda bukan tenaga kesehatan dan belum terlatih, lakukan kompresi dada dengan tangan saja (Hands Only CPR) tanpa pemberian bantuan napas. Kompresi dada terus dilakukan hingga  perangkat gawat darurat atau yang biasa di sebut AED (Automated External Defibrillator) tiba dan siap digunakan. Kompresi dada juga dapat dihentikan untuk dialihkan kepada paramedis bila sudah tiba. Selain itu, bila korban mulai bergerak, kompresi dada juga dapat dihentikan.

Keuntungan Mampu Melakukan RJP

Karena RJP berperan penting bagi keberlangsungan hidup seseorang, maka kita wajib mengetahui bagaimana cara melakukannya. Berikut ini adalah alasan-alasan penting kenapa kita perlu mempelajari teknik resusitasi jantung paru.
  • Mungkin bisa menyelamatkan seseorang dari cedera otak
Salah satu keuntungan kita bisa melakukan RJP adalah mampu mengurangi risiko korban mengalami cedera otak. Hal ini sangat mungkin terjadi sebab tindakan pertolongan pertama dengan RJP dapat menjaga oksigen dan darah tetap beredar di dalam tubuh korban. Pada kondisi ketika tubuh tidak lagi dilalui suplai oksigen dan darah, maka kemungkinan terjadinya cedera otak akan sangat tinggi.
  • Bisa menyelamatkan nyawa seseorang
Makin cepat sebuah pertolongan diberikan, maka makin besar kemungkinan seseorang yang mengalami kecelakaan atau serangan jantung bisa diselamatkan. Jika seseorang mengalami serangan jantung, maka fungsi jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh akan terhenti. Jika RJP dilakukan segera setelah kejadian, makin besar kemungkinan jantung bisa kembali bekerja mengedarkan oksigen dan darah ke seluruh tubuh. Hal ini tentu saja akan meningkatkan kemungkinan seseorang untuk terhindar dari kematian.
  • Masih jarang yang bisa melakukan RJP
Jangan terkejut mendapati fakta bahwa lebih dari separuh pasien yang terkena serangan jantung tidak mendapatkan pertolongan pertama berupa resusitasi jantung paru. Alasan nomor satu dari kurangnya hal tersebut adalah banyaknya orang-orang yang belum pernah mendapatkan pelatihan melakukan RJP. Padahal upaya penyelamatan dengan RJP mudah untuk dipelajari sekaligus diaplikasikan secara nyata.
  • Banyak kejadian serangan jantung di rumah
Salah satu alasan penting lainnya kenapa kita perlu memiliki bekal yang cukup untuk melakukan RJP adalah seringnya orang rumah membutuhkan pertolongan. Setidaknya ada 85 persen serangan jantung terjadi di rumah. Hal tersebut bisa saja menimpa anggota keluarga kita. Dengan memiliki kemampuan melakukan resusitasi jantung dan paru, kita bisa berperan dalam menyelamatkan diri orang-orang yang kita cintai.

Meski melakukan pelatihan RJP dianjurkan, bukan berarti seseorang yang belum melakukan pelatihan khusus tidak bisa menolong orang dengan cara ini. Kita bisa tetap melakukan kompresi dada dengan tangan saja (Hands Only CPR) jika ada seseorang yang membutuhkan pertolongan melalui cara ini hingga bantuan medis datang.
Selama ini, orang-orang takut melakukan RJP karena merasa tidak memiliki cukup keahlian untuk melakukannya. Selain itu, ada juga ketakutan akan terkena infeksi jika harus membantu pernapasan dari mulut ke mulut. Untuk menghindari ketakutan berlebihan akibat melakukan pernapasan buatan, maka melakukan RJP cukup dengan menekankan tangan pada dada hingga paramedis tiba.
Melakukan pelatihan resusitasi jantung paru atau memiliki pengetahuan tentang hal ini sangat penting. Bisa saja kemampuan sederhana tersebut bermakna sangat dalam bagi kehidupan orang lain.