Wednesday, April 27, 2016
Kamera smartphone deteksi kanker mata, begini caranya!
Tuesday, April 26, 2016
Wanita sedikit berkumis, ciri tidak subur
1. Jerawatan.
2. Peningkatan berat badan dan kesusahan menurunkan berat badan.
3. Ada rambut atau bulu halus yang tumbuh di daerah wajah, dada, perut atau punggung.
4. Ada rambut tipis di daerah kening kepala.
5. Punya siklus haid yang tidak teratur, pendarahan saat menstruasi dan biasanya hanya 9 kali dalam setahun atau kurang.
6. Masalah kesuburan, biasanya wanita dengan PCOS susah hamil dan punya anak (infertil).
7. Sering merasa depresi.
Monday, April 25, 2016
Kenal lebih lanjut bahaya PCOS
PCOS (polycystic ovary syndrome) atau sindrom ovarium polikistik merupakan kondisi terganggunya fungsi ovarium pada wanita yang berada di usia subur. Kondisi ini menyebabkan hormon wanita yang menderita PCOS menjadi tidak seimbang karena hal-hal yang tidak diketahui.
Tanda-tanda awal PCOS adalah masa ovulasi atau subur yang tidak beraturan, meningkatnya kadar hormon pria (androgen) dalam tubuh wanita, dan munculnya banyak kista (kantong berisi cairan) pada ovarium. Jika seorang wanita mengalami setidaknya dua dari tiga tanda awal itu, maka kemungkinan ia mengidap PCOS.
Gejala PCOS
Biasanya gejala-gejala PCOS akan semakin jelas terlihat ketika wanita memasuki usia 16 sampai 24 tahun. Beberapa gejala-gejala umum PCOS adalah:
Pertumbuhan rambut yang berlebihan,biasanya di punggung, bokong, wajah, atau dada.
Kulit berminyak atau berjerawat.
Depresi.
Kesulitan untuk hamil.
Rambut kepala rontok atau menipis.
Berat badan bertambah.
Menstruasi tidak teratur. Dalam setahun frekuensi menstruasi lebih sedikit, atau jumlah darah yang dikeluarkan saat menstruasi lebih banyak.
Berkonsultasilah dengan dokter jika mengalami beberapa gejala tersebut, untuk mengetahui penyebabnya.
Penyebab dan Faktor Risiko PCOS
Sampai saat ini penyebab pasti PCOS masih belum diketahui, tapi diduga ada hubungannya dengan kadar hormon yang tidak normal. Namun, ada beberapa faktor yang mungkin bisa mendorong terjadinya PCOS, yaitu:
Resistensi terhadap insulin. Jaringan tubuh resisten terhadap insulin, sehingga tubuh terpacu untuk memproduksi lebih banyak insulin yang mengganggu pembuahan normal dan memicu penambahan berat badan.
Ketidakseimbangan hormon. Hal ini disebabkan antara lain karena naiknya kadar testosteron (hormon yang dominan pada tubuh pria), naiknya hormon lutein (kadar yang tinggi malah menganggu kerja ovarium), turunnya kadar globulin pengikat-hormon seksual (SHBG) sehingga aktivitas testosteron meningkat di dalam tubuh, dan naiknya hormon prolaktin (hormon yang memicu produksi air susu).
Faktor keturunan. Jika salah seorang anggota keluarga mengidap PCOS, maka risiko Anda semakin besar untuk terkena PCOS.
Jika tidak segera ditangani, penderita PCOS berisiko terkena beberapa penyakit seperti:
Diabetes tipe 2.
Sindrom metabolik.
Tekanan darah tinggi termasuk hipertensi pada masa kehamilan.
Perlemakan hati non-alkoholik.
Meningkatnya kadar kolesterol darah.
Infertilitas.
Sleep apnea.
Kadar lemak darah tidak normal.
Gangguan menstruasi berupa perdarahan abnormal dari rahim.
Diagnosis PCOS
Diagnosis merupakan langkah dokter untuk mengidentifikasi penyakit atau kondisi yang menjelaskan gejala dan tanda-tanda yang dialami oleh pasien. Untuk mendiagnosis PCOS, dokter akan melakukan beberapa hal berikut:
Pemeriksaan fisik. Dokter akan mencatat beberapa informasi penting tentang tubuh penderita seperti tinggi badan, berat badan, tekanan darah, keadaan kulit, menghitung indeks massa tubuh, memeriksa payudara, perut, dan kelenjar tiroid. Dokter juga akan memeriksa organ reproduksi wanita.
Tes darah. Penderita akan diminta untuk menjalani tes darah untuk mengukur kadar hormon, kadar gula darah dan tingkat kolesterol.
Tes ultrasound. Tes ini akan memperlihatkan jumlah kista dalam ovarium dan ketebalan dinding uterus.
Pengobatan PCOS
PCOS tidak bisa disembuhkan, namun gejala-gejalanya dapat dikendalikan. Opsi-opsi penanganan yang bisa ditempuh oleh penderita PCOS adalah:
Mengubah gaya hidup. Penderita PCOS yang obesitas, bisa mulai untuk menurunkan berat badan. Lalu penderita PCOS perokok disarankan untuk berhenti, sebab wanita perokok punya kadar hormon androgen lebih tinggi dibanding wanita non-perokok.
Pembedahan. Pembedahan kecil yang disebut Laparoscopic Ovarian Drilling(LOD) menjadi opsi untuk menangani masalah kesuburan yang disebabkan PCOS.
Terapi hormon bisa dilakukan bagi penderita PCOS yang tidak ingin merencanakan kehamilan. Terapi ini bisa menormalkan siklus menstruasi, mencegah kanker uterus, pertumbuhan rambut yang berlebihan, munculnya jerawat, dan rontoknya rambut kepala. (alodokter.com)
Tuesday, April 12, 2016
Jerawat tingkatkan resiko kanker?
Jerawat ternyata tak hanya mengganggu penampilan terutama Wanita dan Pria. Menurut studi terkini, jerawat bisa meningkatkan risiko kanker yang diidap seseorang di kemudian hari.
Menurut peneliti Brian Hovath, kondisi hormon berlebih saat seseorang berjerawat dapat meningkatkan risiko munculnya kanker kulit atau melanoma yang sangat mematikan. Oleh karena itu, ia mewanti-wanti para pemilik jerawat untuk mencapai keseimbangan hormonnya sehingga risiko kanker kulit bisa diminimalisir.
"Munculnya jerawat seringkali dipengaruhi oleh ketidakseimbangan hormon. Jadi, ketika berjerawat maka Anda mengalami kelebihan hormon dan harus segera mewaspadai kanker," ujar Horvath.
Untuk mendapatkan temuan ini Horvath menganalisis kelompok berisi 100.000 orang sejak 1989. Responden dicatat riwayat jerawat yang dimiliki sejak remaja dan kondisi kelainan kulit lainnya yang mungkin diidap, seperti tumor jinak atau bisul.
"Dari 100.000 responden yang diteliti, 350 di antaranya mengidap kanker melanoma," kata Horvath.
Allison Santhouse selaku asisten dokter di New York Dermatology Center setuju bahwa dalam beberapa kasus, kelebihan hormon dapat merangsang dan mengubah tampilan tahi lalat menjadi sebuah kanker.
"Memang, seseorang yang memiliki tahi lalat berisiko lebih tinggi mengembangkan melanoma di masa depan. Jadi, memiliki riwayat jerawat mungkin juga mengalami peningkatan jumlah tahi lalat dan berisiko tinggi berubah menjadi kanker," jelasnya.
Untuk itulah ia meminta kaum perempuan untuk waspada dan memperhatikan perubahan kondisi kulitnya.
"Siapapun yang mengalami peningkatan jumlah tahi lalat sebaiknya memeriksakan kondisi kulitnya setiap enam sampai delapan bulan sekali untuk mengetahui risiko kanker yang mungkin dimiliki," imbuhnya.
Santhouse juga menggarisbawahi pentingnya perlindungan kulit dari paparan sinar matahari, utamanya dengan menggunakan tabir surya SPF 30.
Monday, April 4, 2016
Pertolongan pertama pada sakaratul maut? menunda kematian?
- Mungkin bisa menyelamatkan seseorang dari cedera otak
- Bisa menyelamatkan nyawa seseorang
- Masih jarang yang bisa melakukan RJP
- Banyak kejadian serangan jantung di rumah
Saturday, April 2, 2016
Pertolongan pertama pada serangan jantung
Pertolongan pertama pada serangan jantung
Serangan jantung adalah kondisi yang membutuhkan penanganan yang cepat dan termasuk salah satu kegawat daruratan medis. Semakin cepat tindakan atau penanganan yang diberikan maka akan semakin besar kemungkinan penderita dapat diselamatkan.
Sebelum mengambil tindakan-tindakan
pertolongan, yang paling penting adalah kenali gejala dan pastikan
apakah keluhan yang dialami merupakan gejala serangan jantung. Gejala
serangan jantung dapat bervariasi, dari derajat yang paling ringan
hingga berat. Secara umum, gejala serangan jantung adalah sebagai
berikut:
- Nyeri
dada yang bertahan selama beberapa menit (lebih dari 5 menit) atau
hilang timbul, keluhan nyeri seperti ditekan atau diremas atau ditusuk.
Lokasi nyeri biasanya di kiri atau di tengah dada. Nyeri dada ini
sifatnya spesifik, artinya nyeri dengan karakteristik ini hampir selalu
timbul pada serangan jantung. Apabila hanya ada satu gejala yang dapat
Anda temukan, pastikan keluhan nyeri tersebut ada.
- Rasa nyeri dapat menjalar atau
menjadi rasa tidak nyaman atau kesemutan di bahu, lengan atas, punggung,
leher atau bahkan rahang bawah.
- Sulit bernapas atau napas menjadi pendek.
- Timbul keringat dingin.
- Mual, lemah tiba-tiba.
- Pusing atau kepala terasa ringan.
- Denyut jantung menjadi tidak teratur.
Apabila gejala-gejala tersebut Anda temukan pada penderita, maka segeralah lakukan hal-hal berikut:
- Dudukkan penderita atau
letakkan di posisi yang nyaman bagi penderita. Pastikan penderita
dapat bersandar sehingga tidak perlu menyangga beban tubuhnya. Akan
tetapi, jangan ambil posisi berbaring karena apabila penderita
kehilangan kesadaran, jalan napasnya dapat terganggu.
- Panggil bantuan. Hubungi nomor telepon darurat yaitu 118 atau 119 untuk respons cepat ambulans.
- Tenangkan pasien, beri
kata-kata menyejukkan sambil melonggarkan baju penderita sehingga dapat
membantu dirinya bernapas lebih lega.
- Tanyakan riwayat kesehatan
penderita. Adakah obat jantung yang diresepkan dokter dan biasanya
ia minum. Apabila penderita membawa obat gawat daruratnya, bantulah
dirinya untuk mengkonsumsi obat tersebut. Pada umumnya obat yang
diresepkan dapat berupa aspirin kunyah atau nitrogliserin di bawah
lidah. Jangan sekali-sekali memberikan obat pada penderita jantung
tanpa mengetahui riwayat penyakitnya atau tanpa resep dari dokter
karena hal ini justru dapat memperburuk kondisi jantungnya.
- Senantiasa cek kesadaran
penderita. Sambil menunggu bantuan datang, pastikan penderita masih
dalam keadaan sadar dengan mengajak berbicara. Apabila pasien
tiba-tiba jatuh dalam keadaan tidak sadar maka Anda sebaiknya siap
melakukan resusitasi jantung paru. Akan tetapi, sebelum melakukan
resusitasi seharusnya Anda sudah pernah mengikuti pelatihan pertolongan
pertama pada keadaan darurat. Mengingat hal ini, Anda dapat juga
menelpon nomor darurat 118 sekali lagi untuk kemudian mendapatkan
pengarahan mengenai langkah-langkah resusitasi yang dapat
dilakukan.
Serangan jantung adalah kondisi yang membutuhkan penanganan yang cepat dan termasuk salah satu kegawat daruratan medis. Semakin cepat tindakan atau penanganan yang diberikan maka akan semakin besar kemungkinan penderita dapat diselamatkan.
Namun tindakan resusitasi jantung paru sebenarnya boleh dilakukan oleh siapa saja asal memahami prosedur tindakan ini.
Resusitasi jantung paru (RJP) merupakan merupakan metode untuk mengembalikan fungsi napas dan atau sirkulasi tubuh yang terhenti. Resusitasi jantung paru bertujuan menjaga darah dan oksigen tetap beredar ke seluruh tubuh.RJP sendiri biasanya dilakukan kepada orang-orang yang mengalami henti jantung dan atau tidak mampu bernapas dengan benar. Contoh yang mana RJP diperlukan adalah pada mereka yang tidak bernapas dengan benar dan atau denyut nadinya terhenti setelah mengalami kecelakaan, tenggelam, atau serangan jantung.
Selain itu, RJP juga wajib diberikan jika orang yang mengalami kecelakaan tidak bergerak atau tidak merespons tindakan penyadaran yang diberikan orang lain. Untuk melakukan RJP, seseorang disarankan sudah pernah menjalani pelatihan medis dasar.
Inilah Tahapan-tahapan Melakukan Resusitasi Jantung Paru
Tahapan melakukan tindakan penyelamatan melalui RPJ disingkat menjadi C-A-B yang merupakan singkatan dari compression, airways, dan breathing. Compression atau kompresi adalah tahap menekan dada, selanjutnya airways adalah membuka jalur pernapasan, dan breathing adalah memberi bantuan napas. berikut tahapan tahapannya:1. Pastikan lakukan pengamanan area tempat korban berada dari aneka gangguan yang mungkin bisa datang atau jauh dari keramaian orang. Kemudian baringkan korban ditempat yang datar dan keras.
2. Periksa juga kesadaran korban apakah sadar atau tidak sadar,
3. Periksa denyut nadi korban (ada dibagian leher) namanya nadi karotis
4. Apabila denyut nadi korban tidak teraba, inilah saatnya melakukan kompresi dada dengan segera.
5. Jangan lupa menghubungi ambulan gawat darurat di nomor 118 dan polisi 112.
6. Melakukan pertolongan pertama dengan teknik RJP dimulai dengan melakukan kompresi dada yaitu dengan menekan dada bagian tengah.
7. Caranya meletakkan salah satu telapak tangan dibagian tengah dada korban kemudian tangan yang lainnya ditaruh diatas tangan yang pertama.
8. Kemudian eratkan jari-jari kedua tangan dan lakukan penekanan dada sedalam 5-6 cm, kemudian lepaskan.
9. Kecepatan penekanan dada tersebut hingga 100-120 kali setiap menit.
10. Tindakan selanjutnya yaitu membuka jalan napas, caranya dengan mendongakkan kepala korban, lalu kedua tangan diletakkan di dahinya. Setelah itu, angkat dagu orang tersebut dengan lembut untuk membuka saluran pernapasannya atau dengan mengganjal leher korban dengan benda hingga kepala korban tampak dongak. Pastikan kepala korban tidak ada bantalan.
11. Selanjutnya melakukan bantuan pernapasan dari mulut ke mulut. Hal ini bisa dilakukan dengan menjepit hidung korban, lalu posisikan mulut kita tepat di mulut korban. Tiupkan napas kita ke dalam mulutnya dan periksa apakah dada korban sudah mengembang dan mengempis seperti orang bernapas pada umumnya.
12. Pada setiap 30 kali kompresi dada atau penekanan dada, iringi dengan dua kali bantuan napas. Teknik pernapasan dari mulut ke mulut sebaiknya hanya dilakukan oleh mereka yang telah mendapatkan pelatihan khusus. atau bila anda merasa jijik atau tak enak hati, bisa menggunakan kain kassa /perban atau kain yang tipis diatas mulut korban kemudian memberikan bantuan napas sebanyak dua kali.
Apabila Anda bukan tenaga kesehatan dan belum terlatih, lakukan kompresi dada dengan tangan saja (Hands Only CPR) tanpa pemberian bantuan napas. Kompresi dada terus dilakukan hingga perangkat gawat darurat atau yang biasa di sebut AED (Automated External Defibrillator) tiba dan siap digunakan. Kompresi dada juga dapat dihentikan untuk dialihkan kepada paramedis bila sudah tiba. Selain itu, bila korban mulai bergerak, kompresi dada juga dapat dihentikan.
Keuntungan Mampu Melakukan RJP
Karena RJP berperan penting bagi keberlangsungan hidup seseorang, maka kita wajib mengetahui bagaimana cara melakukannya. Berikut ini adalah alasan-alasan penting kenapa kita perlu mempelajari teknik resusitasi jantung paru.- Mungkin bisa menyelamatkan seseorang dari cedera otak
- Bisa menyelamatkan nyawa seseorang
- Masih jarang yang bisa melakukan RJP
- Banyak kejadian serangan jantung di rumah
Selama ini, orang-orang takut melakukan RJP karena merasa tidak memiliki cukup keahlian untuk melakukannya. Selain itu, ada juga ketakutan akan terkena infeksi jika harus membantu pernapasan dari mulut ke mulut. Untuk menghindari ketakutan berlebihan akibat melakukan pernapasan buatan, maka melakukan RJP cukup dengan menekankan tangan pada dada hingga paramedis tiba.
Melakukan pelatihan resusitasi jantung paru atau memiliki pengetahuan tentang hal ini sangat penting. Bisa saja kemampuan sederhana tersebut bermakna sangat dalam bagi kehidupan orang lain.