Monday, April 4, 2016

Pertolongan pertama pada sakaratul maut? menunda kematian?



Sakaratul Maut adalah pintu saat seseorang akan pindah alam, dari alam kedua menuju alam ketiga. Alam pertama adalah ada di dalam rahim ibu, saat manusia ditiupkan ruh pertama kali. Pada saat itu manusia telah membuat perjanjian dengan Tuhannya. Alam kedua adalah saat kita dilahirkan oleh Bunda ke dunia fana ini. Di alam kedua inilah kita akan banyak mengalami ujian dan cobaan untuk menentukan akan kemana kita setelah menyelesaikan hidup di dunia ini, akan ke Surga atau ke Neraka.

Sakaratul Maut pasti akan datang pada setiap insan bernyawa, siapapun dia. Tak peduli dia seorang pejabat, raja, ratu, rakyat jelata, maupun wakil rakyat yang duduk di DPR, baik mereka yang telah merawat kesehatannya dengan baik maupun yang ceroboh. Sakaratul maut adalah detik-detik saat ruh dicabut pelan -pelan dari segala penjuru urat saraf. Proses menuju kematian ini sangat menegangkan dan menyakitkan, bahkan diibaratkan seperti ditusuk dengan 300 pedang secara bersamaan, atau seperti tubuh ditanami sebuah pohon berduri dan pohon itu dicabut dengan kuatnya sehingga sakitnya bagai ada bagian yang ikut kecabut ada yang tertinggal yang menyangkut di duri.

BEBERAPA GEJALA AKAN TERJADINYA KEMATIAN
Semua yang hidup pasti akan mati. Seperti apa proses kematian yang nantinya akan dialami oleh setiap makhluk hidup?
Tidak mudah memang memprediksikan secara tepat kapan seseorang akan meninggal. Kematian itu sendiri bisa disebabkan sakit, kecelakaan atau sebab lainnya.
Pada kondisi normal seperti orang sakit biasanya seseorang akan menunjukkan gejala yang mengindikasikan bahwa hidupnya akan segera berakhir seperti berikut:
1.   Merasa gelisah. Seseorang akan merasa tidak tenang serta sulit tidur, selain itu dia akan seringkali mengganti posisi saat tidur karena perasaan gelisah.
2.   Menarik diri. Seseorang tidak ingin lagi terlibat dalam aktifitas sosial ataupun melakukan kegiatan favoritnya.
3.   Sering mengantuk. Seseorang akan menghabiskan lebih banyak waktunya untuk tidur.
4.   Kehilangan nafsu makan. Seseorang hanya akan makan dan minum dalam jumlah sedikit dan berbeda dari biasanya.
5.   Mengalami jeda saat bernapas. Hal ini biasanya terjadi saat seseorang sedang tidur ataupun terjaga.
6.   Luka yang sulit sembuh. Luka atau infeksi yang dialami mengalami kesulitan untuk disembuhkan.
7.   Pembengkakan. Pada beberapa orang terjadi pembengkakan di daerah tangan, kaki atau bagian tubuh lain.
8. Sesak napas. Seseorang akan mengalami sesak napas atau napasnya kurang dari 12x / menit
9. Denyut nadi lemah. Biasanya orang yang akan meninggal denyut nadinya kurang dari 60x dalam satu menit
10. Kulit membiru. Tidak jarang orang yang meninggal sekujur tubuhnya akan membiru karena kekurangan oksigen di seluruh tubuh.
11. Matanya membesar. Dalam hal ini yang membesar adalah pupilnya
12. kejang-kejang. Kejang kejang adalah hal umum yang akan dialami orang yang akan meninggal disebabkan kurangnya suplai oksigen dalam darah.

PROSES SAKARATUL MAUT

Proses sekarat mulai terjadi ketika tubuh tidak bisa mendapatkan asupan oksigen yang diperlukan untuk bisa bertahan hidup. Sel yang berbeda akan memiliki kecepatan kematian yang berbeda pula, sehingga panjangnya proses seseorang sekarat tergantung pada sel-sel yang kekurangan oksigen ini.
Sedangkan otak memerlukan oksigen dalam jumlah yang besar dan hanya memiliki sedikit oksigen cadangan. Sehingga jika asupan oksigen berkurang maka akan mengakibatkan kematian sel dalam waktu 3-7 menit saja.
Beberapa tanda yang ditunjukkan oleh orang yang sekarat adalah lebih banyak tidur, hal ini untuk menghemat energi yang tinggal tersisa sedikit di tubuh.
Ketika energi tersebut hilang, maka seseorang akan kehilangan nafsu untuk makan ataupun minum.
Proses menelan pun menjadi sulit dan mulut akan sangat kering, sehingga memaksa orang yang sekarat untuk minum akan membuatnya tersedak.
Selain itu orang yang sekarat akan kehilangan kontrol pada kandung kemih dan ususnya, sehingga seringkali terlihat mengompol.
Orang akan merasa bingung, gelisah dan tidak tenang karena tidak dapat bernapas dengan teratur.
Ketika sel-sel di dalam tubuh mulai kehilangan sambungan, maka akan mengalami kejang otot.
Kematian akan semakin mendekat jika kaki dan tangan terasa dingin dan mulai sedikit membiru akibat terhentinya aliran darah ke daerah tersebut. Tapi lama-kelamaan akan semakin menyebar ke bagian tubuh atas seperti lengan, bibir dan kuku.
Selain itu orang menjadi tidak responsif, meskipun matanya terbuka tapi memiliki tatapan mata kosong atau tidak melihat sekelilingnya.
Setelah itu pernapasan akan terhenti sama sekali dan diikuti oleh berhentinya kerja jantung, maka secara klinis orang tersebut sudah mati karena tidak ada sirkulasi dan cadangan oksigen untuk bisa mencapai sel-sel di tubuh.
Namun kematian klinis bisa dikembalikan melalui proses CPR (napas bantuan), transfusi atau ventilator. Tapi jika 4-6 menit setelah kematian klinis tidak ada perubahan, maka itu artinya jantung sudah tidak bisa bekerja lagi. Karena jantung sudah tidak bekerja, maka secara otomatis aliran darah dan oksigen ke seluruh tubuh dan otak juga akan terhenti.

Akibat tidak adanya asupan oksigen dan darah ke otak, maka dalam hitungan beberapa detik otak juga akan mati dan disitulah akhir dari perjalanan hidup seorang manusia.

BAGAIMANA MENUNDA KEMATIAN?
Sebelum membahas lebih lanjut, ketahui dulu. Pahami berikut ini

Kematian  kegagalan oksigenisasi sel, terutama otak dan jantung.
Terlambat 1 menit : Kemungkinan berhasil 98 dari 100%
Terlambat 4 menit : Kemungkinan berhasil 50 dari 100%
Terlambat 10 menit : Kemungkinan berhasil 1 dari 100%

Resusitasi jantung paru (RJP) merupakan merupakan metode untuk mengembalikan fungsi napas dan atau sirkulasi tubuh yang terhenti. Resusitasi jantung paru bertujuan menjaga darah dan oksigen tetap beredar ke seluruh tubuh.

RJP sendiri biasanya dilakukan kepada orang-orang yang mengalami henti jantung dan atau tidak mampu bernapas dengan benar. Contoh yang mana RJP diperlukan adalah pada mereka yang tidak bernapas dengan benar dan atau denyut nadinya terhenti setelah mengalami kecelakaan, tenggelam, atau serangan jantung.

Male instructor showing CPR on training doll
Selain itu, RJP juga wajib diberikan jika orang yang mengalami kecelakaan tidak bergerak atau tidak merespons tindakan penyadaran yang diberikan orang lain. Untuk melakukan RJP, seseorang disarankan sudah pernah menjalani pelatihan medis dasar.

Inilah Tahapan-tahapan Melakukan Resusitasi Jantung Paru 

Tahapan melakukan tindakan penyelamatan melalui RJP disingkat menjadi C-A-B yang merupakan singkatan dari compression, airways, dan breathing. Compression atau kompresi adalah tahap menekan dada, selanjutnya airways adalah membuka jalur pernapasan, dan breathing adalah memberi bantuan napas. berikut tahapan tahapannya:
1. Pastikan lakukan pengamanan area tempat korban berada dari aneka gangguan yang mungkin bisa datang atau jauh dari keramaian orang. Kemudian baringkan korban ditempat yang datar dan keras.
2.  Periksa juga kesadaran korban apakah sadar atau tidak sadar,
3. Periksa denyut nadi korban (ada dibagian leher) namanya nadi karotis
4. Apabila denyut nadi korban tidak teraba, inilah saatnya melakukan kompresi dada dengan segera.
5. Jangan lupa menghubungi ambulan gawat darurat di nomor 118 dan polisi 112.
6. Melakukan pertolongan pertama dengan teknik RJP dimulai dengan melakukan kompresi dada yaitu dengan menekan  dada bagian tengah.
7. Caranya meletakkan salah satu telapak tangan dibagian tengah dada korban kemudian tangan yang lainnya ditaruh diatas tangan yang pertama.
8. Kemudian eratkan jari-jari kedua tangan dan lakukan penekanan dada sedalam 5-6 cm, kemudian lepaskan.
9. Kecepatan penekanan dada tersebut hingga 100-120 kali setiap menit.
10. Tindakan selanjutnya yaitu membuka jalan napas, caranya dengan mendongakkan kepala korban, lalu kedua tangan diletakkan di dahinya. Setelah itu, angkat dagu orang tersebut dengan lembut untuk membuka saluran pernapasannya atau dengan mengganjal leher korban dengan benda hingga kepala korban tampak dongak. Pastikan kepala korban tidak ada bantalan.
11. Selanjutnya melakukan bantuan pernapasan dari mulut ke mulut. Hal ini bisa dilakukan dengan menjepit hidung korban, lalu posisikan mulut kita tepat di mulut korban. Tiupkan napas kita ke dalam mulutnya dan periksa apakah dada korban sudah mengembang dan mengempis seperti orang bernapas pada umumnya.
12. Pada setiap 30 kali kompresi dada atau penekanan dada, iringi dengan dua kali bantuan napas. Teknik pernapasan dari mulut ke mulut sebaiknya hanya dilakukan oleh mereka yang telah mendapatkan pelatihan khusus. atau bila anda merasa jijik atau tak enak hati, bisa menggunakan kain kassa /perban atau kain yang tipis diatas mulut korban kemudian memberikan bantuan napas sebanyak dua kali.

Apabila Anda bukan tenaga kesehatan dan belum terlatih, lakukan kompresi dada dengan tangan saja (Hands Only CPR) tanpa pemberian bantuan napas. Kompresi dada terus dilakukan hingga  perangkat gawat darurat atau yang biasa di sebut AED (Automated External Defibrillator) tiba dan siap digunakan. Kompresi dada juga dapat dihentikan untuk dialihkan kepada paramedis bila sudah tiba. Selain itu, bila korban mulai bergerak, kompresi dada juga dapat dihentikan.
Keuntungan Mampu Melakukan RJP
Karena RJP berperan penting bagi keberlangsungan hidup seseorang, maka kita wajib mengetahui bagaimana cara melakukannya. Berikut ini adalah alasan-alasan penting kenapa kita perlu mempelajari teknik resusitasi jantung paru.
  • Mungkin bisa menyelamatkan seseorang dari cedera otak
Salah satu keuntungan kita bisa melakukan RJP adalah mampu mengurangi risiko korban mengalami cedera otak. Hal ini sangat mungkin terjadi sebab tindakan pertolongan pertama dengan RJP dapat menjaga oksigen dan darah tetap beredar di dalam tubuh korban. Pada kondisi ketika tubuh tidak lagi dilalui suplai oksigen dan darah, maka kemungkinan terjadinya cedera otak akan sangat tinggi.
  • Bisa menyelamatkan nyawa seseorang
Makin cepat sebuah pertolongan diberikan, maka makin besar kemungkinan seseorang yang mengalami kecelakaan atau serangan jantung bisa diselamatkan. Jika seseorang mengalami serangan jantung, maka fungsi jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh akan terhenti. Jika RJP dilakukan segera setelah kejadian, makin besar kemungkinan jantung bisa kembali bekerja mengedarkan oksigen dan darah ke seluruh tubuh. Hal ini tentu saja akan meningkatkan kemungkinan seseorang untuk terhindar dari kematian.
  • Masih jarang yang bisa melakukan RJP
Jangan terkejut mendapati fakta bahwa lebih dari separuh pasien yang terkena serangan jantung tidak mendapatkan pertolongan pertama berupa resusitasi jantung paru. Alasan nomor satu dari kurangnya hal tersebut adalah banyaknya orang-orang yang belum pernah mendapatkan pelatihan melakukan RJP. Padahal upaya penyelamatan dengan RJP mudah untuk dipelajari sekaligus diaplikasikan secara nyata.
  • Banyak kejadian serangan jantung di rumah
Salah satu alasan penting lainnya kenapa kita perlu memiliki bekal yang cukup untuk melakukan RJP adalah seringnya orang rumah membutuhkan pertolongan. Setidaknya ada 85 persen serangan jantung terjadi di rumah. Hal tersebut bisa saja menimpa anggota keluarga kita. Dengan memiliki kemampuan melakukan resusitasi jantung dan paru, kita bisa berperan dalam menyelamatkan diri orang-orang yang kita cintai.

Meski melakukan pelatihan RJP dianjurkan, bukan berarti seseorang yang belum melakukan pelatihan khusus tidak bisa menolong orang dengan cara ini. Kita bisa tetap melakukan kompresi dada dengan tangan saja (Hands Only CPR) jika ada seseorang yang membutuhkan pertolongan melalui cara ini hingga bantuan medis datang.
Selama ini, orang-orang takut melakukan RJP karena merasa tidak memiliki cukup keahlian untuk melakukannya. Selain itu, ada juga ketakutan akan terkena infeksi jika harus membantu pernapasan dari mulut ke mulut. Untuk menghindari ketakutan berlebihan akibat melakukan pernapasan buatan, maka melakukan RJP cukup dengan menekankan tangan pada dada hingga paramedis tiba.
Melakukan pelatihan resusitasi jantung paru atau memiliki pengetahuan tentang hal ini sangat penting. Bisa saja kemampuan sederhana tersebut bermakna sangat dalam bagi kehidupan orang lain.

No comments:

Post a Comment